Senin, 13 Juni 2011

Setir Layar Sentuh

Penulis : chadie
Media Indonesia


Physorg


SEKELOMPOK peneliti dari Jerman tengah mengembangkan setir sistem layar sentuh. Setir itu sendiri merupakan selembar akrilik dilengkapi bingkai dengan lampu LED infra merah. Sebuah kamera infra merah menangkap gambar pantulan pada akrilik  saat disentuh.

Kamera ini menangkap berbagai gerakan untuk pengoperasian perangkat, mulai dari pengaturan audio hingga AC. Inti dan tujuan teknologi ini adalah agar mata pengendara tidak perlu melepas pandangan dari jalan saat mengoperasikan berbagai perangkat kendaraan. 

Jujur saja, kami sendiri tidak paham bagaimana cara mengoperasikan teknologi ini. Namun kuat dugaan, sistem ini dioperasikan menggunakan semacam bahasa isyarat menggunakan tangan. Dengan kata lain, seperti bahasa isyarat yang kerap digunakan oleh para penyandang tuna rungu untuk berkomunikasi.

Tetapi kami tidak bisa membayangkan, bagaimana perangkat ini membedakan gerakan tangan pengemudi antara ketika ia hendak mengatur volume audio dengan meningkatkan hembusan angin sistem pendingin udara. Dan sepertinya lagi, ini akan sulit diimplementasikan karena pengemudi harus menghapal berbagai gerakan yang justru akan mengganggu konsentrasi.

Contoh kecilnya, pengemudi berniat hendak meningkatkan suhu ruang ketika ia merasakan kabin kendaraan terlalu dingin. Namun sistem salah menerjemahkan atau pengemudi sendiri yang salam memberikan isyarat seolah hendak menambah volume suara audio.

Suara audio yang semakin besar tentunya akan membuat kepanikan tersendiri dan pengemudi menjadi sibuk dan tersita perhatiannya untuk mengoreksi isyarat tersebut hingga mengabaikan kondisi sekelilingnya.

Faktanya, sudah sejak beberapa puluh tahun lalu hingga saat ini, para pengendara tidak memiliki masalah untuk mengoperasikan berbagai tombol pengoperasian pada kendaraannya, sehingga timbul pertanyaan: mengapa mereka repot-repot menciptakan teknologi yang justru membuat rumit?

Untungnya perangkat ini tidak bisa dibilang murah, sehingga produsen mobil dipastikan akan enggan menerapkan teknologi ini pada kendaraan mereka dan para konsumen tidak perlu pusing menghapal berbagai gerakan yang justru akan mengganggu konsentrasi mereka. (OL-07) 

Jumat, 20 Mei 2011

Pentingnya Menyalakan Lampu di Areal Parkir Basement

20 Mei 2011

by : APG

sumber : unik4u.blogspot.com (ditambahkan oleh pgopta)


Dalam aktifitas mengemudi sehari-hari, kita sering menghadapi situasi mengemudi dari tempat yang terang lalu mendadak masuk ke tempat yang agak gelap seperti misalnya masuk ke parkiran gedung / Basement pada siang hari, dimana perbedaan tingkat intensitas cahaya matahari di jalan raya pada siang hari vs pencahayaan pada tempat parkir yang tertutup seperti Basement adalah cukup jauh, bahkan ada beberapa Basement yang sangat gelap.

Reaksi biologisnya : Seseorang masuk ke dalam ruangan gelap yang tadinya berada di ruangan terang, jumlah Rhodopsin di dalam Rod sangat sedikit sebagai akibat orang tersebut tidak dapat melihat apa-apa di dalam ruangan gelap. Selama berada di ruangan gelap, pembentukan Rhodopsin di dalam Rod sangatlah perlahan-lahan, konsentrasi Rhodopsin akan mencapai kadar yang cukup dalam beberapa menit berikutnya, sehingga akhirnya Rod akan terangsang oleh cahaya dalam waktu singkat.

Selama penyesuaian gelap kepekaan retina akan meningkat mencapai nilai 100.000 waktu yang akan diperlukan 1 jam. Sedangkan kepekaan retina akan menurun dari nilai 100.000 apabila seseorang dari ruangan gelap ke ruangan terang. Proses penurunan kepekaan retinan hanya diperlukan waktu 1 sampai 10 menit. (BIO OPTIK K III).


sumber unirab.multiply.com (ditambahkan oleh pgopta)


Maka dari itu ada baiknya jika pada siang hari kita memasuki tempat parkiran/ gedung basement yang agak gelap , segera nyalakan lampu kecil pada mobil kita atau boleh hidupkan lampu besar (low beam) jika tingkat pencahayaan di tempat parkir gedung/ basement sangat kurang, hal ini demi keselamatan bersama.

Rabu, 18 Mei 2011

BBM Non Subsidi Pertamina Dinilai MAHAL


(Sumber : Kompas; APG)

18 Mei 2011


Harga pertamax lebih tinggi dibandingkan dengan produk bahan bakar minyak nonsubsidi produsen lain. Selisih harga produk PT. Pertamina itu dengan BBM nonsubsidi lain Rp. 200 per liter. Hal itu menurunkan daya saing dan mengurangi volume penjualan pertamax.

Pengamat perminyakan, Kurtubi, menduga ada tiga penyebab harga pertamax lebih mahal dibandingkan dengan beberapa merk lain.

Pertama, PT. Pertamina kalah efisien dibandingkan dengan produk lain lantaran PT. Pertamina umumnya mengimpor high octane mogas component (HOMC)-zat aditif untuk menaikkan oktan dan mengimpor minyak mentah sebagai bahan baku BBM melalui pedagang atau perantara, bukan langsung ke produsen.

Kedua, produsen asing menggunakan strategi harga lebih nurah daripada PT. Pertamina untuk menarik pelanggan meski untung tipis.

Ketiga, kemungkinan ada kekuatan di luar direksi PT. Pertamina yang berada dibelakang layar yang menginstruksikan PT. Pertamina untuk menjual pertamax selalu lebih tinggi daripada produsen asing demi menolong produsen asing untuk menarik pelanggan agar mereka bisa berkembang.

"Hal ini tentu menjadi pertanyaan publik. Kami meminta PT. Pertamina memberi akuntabilitas kepada publik secara transparan karena Pertamina merupakan milik negara," kata Kurtubi.


Komentar penulis, "Saat harga BBM pesaing PT. Pertamina berada diatas, maka Pertamina memang laris manis. Namun keadaan berbalik, saat harga BBM pertamina menjadi paling mahal diantara pemain yang lain, para pesaing pertamina masih dapat mempertahankan harga BBMnya."

Logika yang penulis pakai lebih mudah, jika margin keuntungan selain pertamina pada hari kemarin adalah besar, dengan keadaan saat ini margin keuntungan mereka sedikit tertekan, namun masih mampu mempertahankan harga dan tentunya daya saing terhadap pertamina. Sedangkan pertamina sendiri, pada hari kemarin mempunyai margin keuntungan yang sudah mepet, dan pada hari sekarang terpaksa harus menaikkan harga BBMnya untuk mendapatkan margin keuntungan yang juga masih mepet.

Jadi siapa sebenarnya yang pandai berdagang disini, apakah Pertamina dengan semangat Nasionalisme yang menggebu-gebu namun dalam jangka panjangnya belum mampu menolong bangsanya sendiri, atau pesaing pertamina yang terlihat mahal namun malah memenuhi semangat Nasionalisme itu sendiri dan mungkin lebih berkeadilan sosial bagi para pengurus dan anggotanya masing-masing.

Silahkan para pembaca menafsirkannya masing-masing. (ditambahkan oleh : pgopta)

Rabu, 20 April 2011

Thai-Laos konstruksi raksasa mengabaikan keprihatinan Sungai Mekong

(Bangkok Post)

Pekerjaan konstruksi sekitar bendungan kontroversial di Laos yang diharapkan untuk menyediakan energi murah ke Thailand sedang berlangsung meskipun proyek belum menerima persetujuan resmi.

PENGGALIAN: Sebuah backhoe sedang melakukan penggalian tanah di sepanjang jalan menuju letak dam rencana, sekitar 20km dari Tha Dua pier.


Sebuah penyelidikan oleh Bangkok Post Minggu mengunjungi daerah sekitarnya Xayaburi bendungan di Sungai Mekong Bawah minggu lalu menemukan pekerjaan jalan utama dalam pembangunan dan bersiap-siap untuk merelokasi desa. Beberapa penduduk desa mengatakan bahwa mereka menerima hanya US $ 15 (450 baht) sebagai kompensasi untuk memindahkan dari daerah tersebut. 

Truk dan backhoes bertuliskan nama Ch Karnchang, sebuah perusahaan Thailand bersama-sama terlibat dalam proyek 3500000000 $ oleh pemerintah Laos, terlihat pembersihan dan grading jalan. Komisi Sungai Mekong (MRC) di Thailand, Laos, Vietnam dan Kamboja akan bertemu Selasa ini untuk memutuskan apakah akan menyetujui proyek tersebut. 

Vietnam dan Kamboja terhadap bendungan, yang juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan pencinta lingkungan dan aktivis yang mengatakan ia telah dielakkan studi dampak lingkungan yang tepat. Namun, keputusan ini tidak mengikat negara satu dan salah satu anggota untuk melanjutkan dengan proyek ini jika Anda inginkan.

INILAH BISNIS: Sederetan lebih dari 20 truk Ch Karnchang. Terlihat logo perusahaan.

Penyelidikan kami menunjukkan cara kerja dilakukan lebih dari 30km dari desa Nara talan Ban Ban Ban Houay dan Souy, yang terletak dekat lokasi yang diusulkan untuk bendungan. 

Menurut penduduk desa yang tinggal dekat lokasi bendungan, pekerjaan jalan dimulai sekitar lima bulan yang lalu. Ini adalah satu bulan setelah pemerintah Laos menyerahkan dokumen yang diperlukan untuk konsultasi ke MRC, yang meliputi analisis dampak lingkungan, untuk diperiksa. 

Dari desa Nara Tirus, sekitar 17km dari dermaga di mana Tha Dua orang menyeberangi Sungai Mekong untuk mendapatkan akses ke Xayaburi, ada jalan lajur dua dengan lubang sejajar dengan sungai. 

Tetapi sebagai jalur talan veers dan Ban Ban Houay Souy di sungai gunung, telah melebar ke 5-8 meter dengan tingkat permukaan keras.

KALIAN AKAN TERSINGKIR: Desa Ban Talan berada di bawah jalan sekitar lokasi

Backhoes terlihat menggali di jalan, dan sekitar 10km dari desa Nara Ban, puluhan truk dan backhoes diparkir di sebuah kamp konstruksi sementara. Mereka menanggung nama Ch Karnchang, yang telah membentuk anak perusahaan di Laos disebut Xayaburi Power untuk melaksanakan pembangunan dan mengoperasikan proyek bendungan. 

Tentang 3km lebih lanjut, ada sebuah kamp yang lebih besar dengan mesin-mesin berat, tangki bahan bakar, pabrik semen, warung makan dan toko-toko kelontong. Beberapa pekerja terlihat di lokasi dan sepanjang 500m , ada pos pemeriksaan dengan tanda mengatakan "area pembangunan". 

Terdapat jalan baru diratakan sekitar sepanjang 15 km dan berakhir di Ban Houay Souy, yang sekarang hanya dapat diakses dengan perahu.

RUMAHKU ISTANAKU: Sebuah keluarga yang harus pindah karena akan dibuat jalan menuju ke lokasi bendungan


"Mereka ingin menyelesaikannya sebelum hujan datang," kata salah seorang pekerja. 

Warga Laos dari bagian lain di negeri ini juga sudah datang untuk mencari pekerjaan. Beberapa telah menyiapkan toko kelontong dan warung makanan, sementara yang lain telah mengambil pekerjaan sebagai pekerja jalan atau menunggu pekerjaan konstruksi bendungan untuk memulai. 

Seorang pria dari Vientiane mengatakan dia dan beberapa orang lainnya dari ibukota datang mencari pekerjaan. Ia mengatakan mereka telah diberitahu bahwa kantor akan terbuka bulan depan. 

Relokasi warga desa juga siap untuk mulai. Di talan Ban, penduduk desa mengatakan pihak berwenang dari Laos datang untuk melihat mereka. Mereka diberitahu bahwa mereka harus bergerak tapi tidak ada tanggal yang ditentukan. Penduduk desa mengatakan bahwa mereka dijanjikan sebuah rumah beton baru yang diberikan oleh pemerintah pada sebuah gunung di dekatnya. 

Mereka mengatakan mereka juga dijanjikan $ 15 sebagai kompensasi. "Pihak berwenang mengatakan begitu, jadi kita harus melakukannya," kata salah seorang penduduk desa. Ch Karnchang tidak tersedia untuk komentar. Pada bulan September 2010, pemerintah Laos mengajukan petisi kepada MRC untuk memulai aplikasi proses formal setelah mendapat persetujuan dari Xayaburi, yang pertama dari 11 bendungan yang diusulkan di seluruh lembah Sungai Mekong.

SURGA PEMBUAT JALAN: Sebuah pengolahan beton di tepi jalan

 
Ini dimulai pada prosedur yang diperlukan untuk semua proyek sebagaimana diatur dalam perjanjian yang ditandatangani oleh negara-negara anggota MRC pada tahun 1995. 

Berdasarkan perjanjian tersebut, proyek-proyek konstruksi dengan dampak lintas batas potensial harus ditinjau dan konsultasi sebelum melanjutkan. 

Prasarn Marukpitak, seorang senator pensiun bekerja pada pembangunan sosial di daerah tersebut, mengatakan pekerjaan persiapan jelas untuk bendungan telah berjalan dengan lancar. 

Mr Prasarn mengatakan jika proyek tersebut terus berjalan tanpa persetujuan dari semua negara anggota MRC, bisa meningkat menjadi sebuah konfrontasi internasional. "Laos adalah salah satu anggota MRC. Masyarakat internasional tetap mengawasi apakah aturan-aturan utama badan tersebut dilaksanakan dengan baik." 

Hal ini tampaknya telah mengabaikan penilaian dampak strategis dan proses konsultasi daerah , "kata Mr Prasarn 

Proyek Xayaburi Dam  berencana untuk memulai operasi komersial pada bulan Januari 2019. 

Pada bulan Desember tahun lalu, Thailand Komite Kebijakan Energi Nasional menyetujui kontrak jual beli listrik, membuka jalan bagi pemasok listrik negara EGAT untuk menandatangani kontrak dengan Ch Karnchang putra Xayaburi Power. Sekitar 95% dari kapasitas 1.260 MW proyek diatur untuk ekspor ke Thailand pada 2,15 baht per tingkat unit.











Sabtu, 16 April 2011

Tiga Pelumas Sintetik 5W30 Baru Siap Meramaikan Pasar

16 April 2011

(APG) - Seiring dengan maraknya trend penggunaan pelumas viskositas rendah pada mobil-mobil baru, 3 pelumas 5W30 Fully Synthetic pendatang baru meramaikan pasar pelumas untuk mesin Bensin, yaitu :

1. Q8 Formula V Long Life 5W30 (API SM / MB 229.51 / VW 504 / VW 507 / VW 506 / ACEA A3 / B4 / JASO DL-1 / ACEA C2 / C3)

2. Pertamina Fastron Gold 5W30 (API SN)

3. Q8 Formula Super (API SM / MB 229.31, BMW Longlife-04, ACEA A3/B3/B4/C3)

Q8 merupakan divisi usaha bidang pelumas dari Kuwait Petroleum, dimana pelumas-pelumas Q8 dibuat oleh pabrik milik mereka yang berada di wilayah Eropa (Belgia). Secara teoritis ketiga pelumas di atas memiliki spesifikasi menarik atau spesifikasi yang tinggi. Fastron Gold mengantongi sertifikat API service terbaru yaitu API SN (Lihat artikel tentang API SN / ILSAC GF-5), Q8 Formula V Long Life dan Formula Special mengantongi sertifikasi Long Life standard berbagai perusahaan mobil terkemuka.

Sertifikasi Long Life mensyaratkan pelumas harus dapat digunakan dalam jarak yang sangat jauh sebelum diganti. Pertamina Fastron Gold dibanderol Rp. 125.000 / L. Sementara Q8 V Long Life dibanderol Rp. 168.000 / L dan Q8 Formula Special Rp. 138.000 / L.